Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah memicu lonjakan signifikan dalam permintaan hunian di Balikpapan. Menurut data Diskominfo Kalimantan Timur, terdapat lonjakan arus penumpang udara domestik sebesar 24,75% (yoy), penumpang udara internasional 40,98% (yoy), dan penumpang angkutan laut domestik 30,64% (yoy) pada April 2024. Jumlah total penumpang mencapai 378,27 ribu pada bulan tersebut, mencerminkan pertumbuhan pesat dalam aktivitas ekonomi dan migrasi.
Dampak dari lonjakan ini sangat positif bagi PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK). Perusahaan ini melaporkan performa keuangan yang mengesankan pada semester pertama tahun 2024, dengan penjualan dan pendapatan usaha mencapai Rp170,7 miliar, meningkat 9,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp155,6 miliar. Peningkatan ini didorong oleh lonjakan penjualan apartemen yang mencatatkan kenaikan sebesar 51,58% dibandingkan tahun 2023.
Baca Juga : PaDi Hybrid Expo Balikpapan Dorong UMKM Naik Kelas
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, dua pusat perbelanjaan milik BSBK, yaitu Mall E-Walk dan Mall Pentacity, mengalami kenaikan tingkat hunian masing-masing mencapai 97,91% dan 82,82% pada semester pertama tahun 2024. Ini meningkat dari 95,80% dan 79,26% di periode yang sama tahun lalu.
Pembangunan IKN juga memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kinerja keuangan BSBK. Pembangunan IKN telah mendorong pertumbuhan ekonomi di Balikpapan, menjadikannya sebagai daya tarik bagi pendatang baru serta investor yang tertarik untuk membeli atau menyewa unit apartemen di kawasan tersebut.
Sebagai hasil dari peningkatan penjualan dan pendapatan usaha, laba usaha BSBK naik menjadi Rp71,8 miliar, meningkat 43,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih perusahaan juga mengalami lonjakan drastis menjadi Rp39,8 miliar pada semester pertama 2024, naik sebesar 203,8% dari laba bersih periode yang sama tahun lalu, yang hanya sekitar Rp13,1 miliar.
Baca Juga : Balikpapan Terdepan dalam Dukungan Energi Bersih untuk IKN dengan Gas Bumi Tanpa Pipa
“Peningkatan laba bersih ini tidak lepas dari faktor eksternal dan internal Perseroan. Dari sisi eksternal, kondisi usaha saat ini jauh membaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar pihak manajemen perusahaan.
Dalam hal neraca, total aset perusahaan mencapai Rp2,516 triliun pada semester I 2024, naik dari Rp2,494 triliun pada akhir tahun 2023. Perusahaan juga berhasil menurunkan total utang menjadi Rp642 miliar dari posisi Rp661 miliar tahun lalu. Total ekuitas meningkat menjadi Rp1,725 triliun dibandingkan Rp1,685 triliun pada akhir tahun 2023.
Untuk semester kedua tahun 2024, BSBK merencanakan beberapa langkah strategis. Di sektor mall, perusahaan akan memperkenalkan tenant-tenant baru yang menarik pengunjung seperti Sushi Tei, Victoria’s Secret, dan Bath & Body Works. Selain itu, BSBK juga akan mempercepat pembangunan proyek untuk memanfaatkan peluang dari pengembangan IKN Nusantara. Perseroan berencana merenovasi fasilitas mall agar lebih eksklusif dan nyaman bagi pengunjung.