Seiring dengan pertumbuhan permukiman di Balikpapan, Kalimantan Timur, kawasan yang dekat dengan kilang minyak menjadi semakin rentan terhadap bencana kebakaran. Menyadari kondisi ini, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Balikpapan, bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Balikpapan, menginisiasi pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Margasari dan Kelurahan Baru Tengah sejak 2021.
“Program ini sudah berjalan sekitar tiga tahun. Kami menyadari salah satu pendekatan yang efektif dalam mengurangi risiko bencana adalah dengan mendorong kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat melalui program Kampung Siaga Bencana,” ungkap Dodi Yapsenang, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, dalam keterangan persnya pada Jumat (23/08/2024).
Baca Juga : Data DPS dan TPS Pilkada 2024 Balikpapan: Berapa Banyak Calon Pemilih dan Tempat Pemungutan Suara?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Melalui Kampung Siaga Bencana ini, PT KPI Unit Balikpapan terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya dan risiko kebakaran. Program ini tidak hanya fokus pada edukasi, tetapi juga pada pembentukan jejaring siaga bencana berbasis masyarakat serta memperkuat interaksi sosial di antara anggota komunitas. “Kami berusaha menjamin terlaksananya kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat yang berkesinambungan serta mengoptimalkan potensi dan sumber daya untuk penanggulangan bencana,” tambah Dodi.
Sebagai bagian dari program ini, pelatihan terbaru dilaksanakan pada pertengahan Januari 2024, bertepatan dengan peringatan bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional. Dalam pelatihan ini, PT KPI Unit Balikpapan bekerja sama dengan kelompok binaan Kampung Siaga Bencana Margasari mengadakan pelatihan dan simulasi pemadaman api skala kecil serta penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Peserta pelatihan juga dibekali materi mengenai High Capacity Fire Equipment (HCFE), pengendalian kebakaran, serta jenis-jenis kebakaran dan cara penggunaan APAR.
“Masyarakat sudah dilatih untuk mengoperasikan nozzle dan menembakkan air secara langsung. Ibu rumah tangga juga turut melakukan praktik dan simulasi hydrant tersebut,” jelas Dodi. Dalam praktik ini, peserta dilatih untuk melakukan pemadaman api skala kecil yang berasal dari kompor atau tabung gas menggunakan kain basah dan APAR. Pertamina juga memberikan bantuan berupa 13 unit APAR untuk mendukung program ini.
Baca Juga : Ternyata IKN Menjadi Penyebab Adanya Lonjakan Pariwisata Balikpapan
Ke depannya, program ini direncanakan untuk mengembangkan pendidikan kebencanaan yang lebih luas, mencakup bencana iklim dan penanggulangan terkait lainnya. “Dalam rencana strategis kedepan, program ini akan mengembangkan pendidikan kebencanaan dan menyebarluaskan keterampilannya penanggulangan terkait bencana mencakup bencana iklim,” lanjut Dodi.
Berkat upaya berkelanjutan sejak 2021 ini, kilang Balikpapan berhasil meraih berbagai penghargaan, termasuk di ajang Nusantara CSR Award 2024 untuk kategori Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan melalui Program Kampung Siaga Bencana.
Dengan adanya Kampung Siaga Bencana, diharapkan masyarakat di sekitar kilang minyak dapat lebih siap dalam menghadapi potensi kebakaran, sekaligus meminimalisir dampak yang mungkin timbul. Program ini membuktikan bahwa kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci dalam mengatasi risiko bencana, khususnya di daerah yang rawan seperti Balikpapan.