Pasangan calon atau paslon Rendy-Eddy yaitu Rendi Ismail dan Eddy Sunardi menunjukkan optimisme tinggi dalam menghadapi Pilkada Balikpapan 2024. Mereka mengklaim akan meraih 60% suara dalam kontestasi politik yang tengah berlangsung.
Pernyataan ini disampaikan oleh tim pemenangan mereka, yang percaya bahwa dukungan masyarakat akan mengalir deras kepada mereka.
Seorang relawan dari tim Rendi-Eddy menyatakan, “Kalau memang yakin 60%, tunjukkan datanya. Jangan tong kosong nyaring bunyinya.” Pernyataan ini mencerminkan harapan tim untuk membuktikan klaim ambisius mereka dengan data yang konkret.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, klaim ini menuai berbagai reaksi, termasuk kritik tajam dari pengamat politik dan pihak lawan yang menilai pernyataan tersebut tidak realistis dan terkesan asal sebut tanpa landasan yang jelas.
Meskipun Rendi-Eddy optimis survei terakhir menunjukkan bahwa nama Rahmad Mas’ud masih menduduki posisi teratas dalam elektabilitas calon walikota Balikpapan 2024.
Pasangan Rendi-Eddy berada di urutan kedua, sementara Sabani Syukri berada di urutan terakhir.
Hal ini menunjukkan bahwa peta dukungan masih sangat kompetitif dan klaim 60% suara dari Rendi-Eddy tampak terlalu ambisius jika dibandingkan dengan data survei yang ada.
Analisis dan Strategi
Para analis politik berpendapat bahwa pernyataan optimis Rendi-Eddy lebih bersifat retorik semata untuk mendongkrak semangat tim kampanye dan menarik perhatian publik.
Klaim 60% tersebut dianggap lebih sebagai strategi propaganda daripada prediksi berbasis data.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi maka tim Rendi-Eddy harus mampu membuktikan klaim optimis mereka dengan data yang valid dan strategi yang efektif.
Pilkada Balikpapan 2024 akan menjadi ajang yang menarik untuk disaksikan dan bagaimana Rendi-Eddy mengelola ekspektasi publik serta merespons kritik akan menjadi kunci dalam perjalanan mereka menuju pemilihan.