DPRD Kota Balikpapan mengingatkan kepada pelaku UMKM Balikpapan untuk bersiap mengalami perubahan besar karena adanya pemindahan Ibukota Negara (IKN).
Wakil Ketua DPRD Balikpapan yaitu Yono Suherman yang menyoroti posisi Balikpapan yang sangat strategis sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Negara (IKN).
Ia mengungkapkan bahwa kota ini memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk keuntungan daerah. Namun, ia juga mengingatkan agar pelaku UMKM Balikpapan lokal segera mempersiapkan diri agar tidak tertinggal dalam persaingan dengan para pendatang baru.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mengharapkan agar pemerintah meningkatkan program pelatihan untuk pelaku UMKM dengan penekanan pada informasi yang krusial, terutama yang berkaitan dengan daya saing di pasar modern.
Hal ini sangat penting agar mereka dapat bersaing secara efektif di tengah kemajuan zaman yang semakin cepat,” ujar Yono pada Kamis (07/11/2024).
Saat ini terdapat lebih dari 90 ribu UMKM yang beroperasi di Balikpapan yang tersebar di berbagai sektor mulai dari kerajinan tangan, pariwisata, akomodasi, hingga transportasi.
Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan datangnya pelaku UMKM dari daerah lain.
Ditambah dengan semakin seringnya acara-acara besar yang diselenggarakan di Balikpapan hal ini semakin mempertegas pentingnya dukungan terhadap UMKM lokal guna menjaga keberlanjutan ekonomi daerah.
“Dampak dari pemindahan IKN akan sangat luas. Ekonomi daerah pasti akan berkembang tetapi kita juga harus memastikan bahwa ekonomi warga lokal tidak terabaikan. Ini adalah isu yang perlu menjadi perhatian semua pihak,” tambahnya.
Yono menjelaskan bahwa DPRD telah mulai menginisiasi berbagai langkah dan strategi untuk memberikan dukungan kepada pelaku UMKM.
Salah satunya dengan melibatkan instansi terkait untuk memberikan pendampingan dan bimbingan agar pelaku UMKM lokal siap menghadapi persaingan dengan produk dari luar daerah.
Ia juga berharap pelatihan dan bantuan dari pemerintah dapat lebih ditingkatkan agar pelaku UMKM lokal dapat beradaptasi dengan cepat terhadap pembangunan IKN dan memperkuat daya saing mereka.
Dengan demikian, produk-produk lokal diharapkan semakin kompetitif sehingga dapat berkontribusi dalam memperkuat perekonomian daerah di tengah dinamika pembangunan IKN.
“Ayo kita jaga dan dukung UMKM lokal. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton ketika dampak ekonomi dari IKN mulai terasa,” tegasnya.