Jelang pendaftaran Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota (Bapaslon) Balikpapan pada 27-29 Agustus mendatang, suasana politik di Balikpapan mulai memanas. Namun, hingga saat ini, hanya sedikit nama yang muncul dengan dukungan resmi dari partai politik. Salah satu nama yang sudah mendapatkan dukungan kuat adalah Rahmad Mas’ud, petahana Wali Kota Balikpapan, yang telah menerima rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem.
Surat rekomendasi untuk Rahmad Mas’ud diserahkan langsung oleh Ivanhoe Semen, Ketua Bidang Hubungan Sayap dan Badan DPP Partai NasDem, di kantor DPP NasDem, Jakarta, pada Jumat (12/7/2024). Dukungan ini menegaskan posisi kuat Rahmad Mas’ud dalam kontestasi Pilkada Kota Balikpapan 2024.
Rahmad Mas’ud, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Golkar Balikpapan, menegaskan bahwa partainya terbuka untuk semua kandidat yang ingin maju dalam Pilkada. Namun, ada syarat utama yang harus dipenuhi, yaitu mengikuti prosedur dan mekanisme yang telah ditetapkan oleh partai. “Partai Golkar terbuka untuk semua, tentunya dengan mekanisme yang jelas, termasuk dalam pemilihan wakil,” ujar Rahmad Mas’ud belum lama ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Rahmad juga menyatakan bahwa Partai Golkar siap membangun komunikasi dengan partai lain sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pilkada 2024. “Partai Golkar akan melakukan penjaringan. Yang terpenting dalam menentukan kepala daerah adalah memilih yang bisa bermanfaat dan bersinergi dengan partai,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Kota Balikpapan, Muhammad Taqwa, hingga saat ini belum memberikan jawaban terkait siapa yang akan direkomendasikan oleh DPP Gerindra dalam Pilkada Kota Balikpapan. Hal ini menunjukkan bahwa peta politik di Balikpapan masih dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu menjelang pendaftaran Bapaslon.
Untuk diketahui, dalam mengusung Bapaslon Wali Kota Balikpapan, partai politik minimal harus memiliki 9 kursi di DPRD Balikpapan hasil Pemilihan Legislatif 2024 lalu. Dalam hal ini, Partai Golkar unggul dengan 16 kursi, diikuti oleh NasDem dengan 7 kursi, Gerindra 6 kursi, PDIP dan PKB masing-masing 4 kursi, PKS 3 kursi, PPP dan Hanura masing-masing 2 kursi, serta Demokrat yang hanya meraih 1 kursi.