Pada tahun 2024, masyarakat Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) akan merasakan kemudahan baru dalam perjalanan menuju Balikpapan berkat Jembatan Pulau Balang. Sebelumnya, perjalanan ini memerlukan waktu hingga 4 jam dengan menggunakan transportasi laut seperti klotok, speedboat, dan ferry. Namun, Jembatan Pulau Balang, yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara, akan mengurangi waktu tempuh menjadi hanya satu jam. Jembatan ini akan mempersingkat jarak perjalanan dari 80 km menjadi sekitar 30 km.
Jembatan Pulau Balang juga memiliki peran penting sebagai jalur utama angkutan logistik dan akses menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan perencanaan dan pembangunan yang matang, jembatan ini diharapkan akan mendukung pengembangan infrastruktur yang lebih luas. Meskipun saat ini jembatan belum sepenuhnya beroperasi karena masalah ganti rugi lahan, pemerintah pusat telah merencanakan pembangunan duplikasi bentang pendek jembatan tersebut untuk mengantisipasi arus lalu lintas yang meningkat ketika IKN Nusantara mulai beroperasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembangunan jembatan ini tidak hanya melibatkan anggaran besar tetapi juga perencanaan yang matang. Bentang pendek jembatan Pulau Balang sepanjang 470 meter selesai pada tahun 2015 dengan menggunakan dana APBD Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp425 miliar. Sementara itu, bentang panjang jembatan sepanjang 804 meter selesai pada akhir tahun 2020 dengan biaya sekitar Rp1,3 triliun yang diambil dari APBN dan dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
Kementerian PUPR telah merencanakan pembangunan duplikasi jembatan ini untuk mencegah potensi kemacetan lalu lintas yang mungkin terjadi setelah jembatan mulai digunakan secara penuh pada tahun 2024. Duplikasi jembatan akan dibangun sejajar dengan jembatan Pulau Balang yang sudah ada, untuk memastikan kelancaran dan efisiensi perjalanan.
Dengan adanya Jembatan Pulau Balang dan rencana duplikasi yang sedang dipersiapkan, perjalanan antara Paser dan Balikpapan akan menjadi lebih cepat dan efisien. Proyek ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas di kawasan tersebut.