PAD Kota Balikpapan Berhasil Menembus Rp 1 Triliun, Simak Alasannya

- Writer

Jumat, 21 Februari 2025 - 15:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Balikpapan, (21/2/2025) – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Balikpapan berhasil menembus angka Rp 1 triliun pada tahun 2024. Capaian ini merupakan hasil dari optimalisasi berbagai sektor penerimaan daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Sejumlah faktor menjadi pendorong utama peningkatan PAD ini, termasuk strategi inovatif dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta meningkatnya aktivitas ekonomi di kota tersebut.

Faktor-Faktor Pendukung Kenaikan PAD

  1. Optimalisasi Pajak dan Retribusi Daerah
    Salah satu faktor utama yang mendukung peningkatan PAD Balikpapan adalah optimalisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah. Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Balikpapan telah memperkuat pengawasan dan pemungutan pajak dari berbagai sektor, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak restoran, pajak hotel, dan pajak hiburan.
  2. Pemanfaatan Teknologi dalam Sistem Pembayaran Pajak
    Pemkot Balikpapan juga telah menerapkan sistem digitalisasi dalam pembayaran pajak daerah. Dengan adanya layanan pembayaran online, masyarakat dan pelaku usaha dapat membayar pajak secara lebih mudah dan transparan. Langkah ini turut mendorong peningkatan kepatuhan wajib pajak serta mengurangi potensi kebocoran penerimaan daerah.
  3. Dampak Positif Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN)
    Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di wilayah Kalimantan Timur juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Balikpapan. Sebagai kota penyangga utama, Balikpapan mengalami peningkatan aktivitas bisnis, investasi, serta pertumbuhan sektor perhotelan dan restoran. Hal ini secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan PAD melalui pajak daerah.
  4. Peningkatan Investasi dan Sektor Usaha
    Balikpapan semakin menarik minat investor dengan berbagai kebijakan yang mempermudah perizinan usaha dan investasi. Banyaknya proyek pembangunan infrastruktur dan peningkatan fasilitas kota telah menarik banyak pengusaha untuk berinvestasi di berbagai sektor, termasuk properti, perdagangan, dan jasa.
  5. Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah
    Pemkot Balikpapan juga menerapkan strategi efisiensi dalam pengelolaan anggaran daerah. Dengan mengoptimalkan belanja daerah serta meminimalkan kebocoran anggaran, pendapatan yang diperoleh dapat lebih dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan kota dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga :  FWD Insurance Buka Kantor di Balikpapan dan Samarinda, Dekatkan Layanan ke Nasabah

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

allSosmed

Dampak Positif bagi Masyarakat

Dengan meningkatnya PAD hingga Rp 1 triliun, Pemkot Balikpapan memiliki lebih banyak ruang fiskal untuk membiayai pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta layanan publik lainnya. Sejumlah proyek prioritas, seperti pembangunan jalan, peningkatan fasilitas kesehatan, dan pengembangan sektor pendidikan, akan semakin didorong untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Balikpapan.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras semua pihak, termasuk masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya membayar pajak. “Kami akan terus mengembangkan kebijakan yang inovatif untuk menjaga pertumbuhan PAD yang berkelanjutan, sehingga pembangunan di Balikpapan bisa terus berjalan dengan baik,” ujar Rahmad Masud.

Baca Juga :  Meningkatkan Kapasitas Anak Melalui Kumpul Bareng Forum Anak Balikpapan 2024

Tantangan dan Upaya Ke Depan

Meskipun capaian PAD ini patut diapresiasi, Pemkot Balikpapan tetap menghadapi sejumlah tantangan dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan pendapatan daerah. Beberapa tantangan utama meliputi ketergantungan terhadap sektor tertentu, pengaruh fluktuasi ekonomi global, serta potensi kebocoran pajak yang masih perlu diantisipasi.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemkot Balikpapan berencana memperluas basis penerimaan pajak dengan menggali potensi sektor baru yang belum dimaksimalkan. Selain itu, penguatan regulasi dan pengawasan terhadap wajib pajak akan terus diperketat guna memastikan penerimaan daerah tetap optimal.

Dengan strategi yang tepat dan komitmen kuat dari berbagai pihak, Balikpapan optimis dapat terus meningkatkan PAD di tahun-tahun mendatang. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola keuangan daerah secara efektif dan berkelanjutan.

(Penulis: Alexander, Sumber: Pemkot Balikpapan, BPPDRD Balikpapan, Dinas terkait)

Berita Terkait

Harga LPG 3Kg Melonjak di Balikpapan, Pangkalan Nakal Ditindak
Suku Dayak, Warisan yang Masih Bertahan di Kalimantan
Mengenal Desa Wisata Jagoi Babang, Desa Wisata Favorit 2024
10 Fakta Kota Balikpapan yang Jarang Orang Ketahui
Program Makan Bergizi Gratis di Kota Balikpapan, Capai 7 Sekolah dan Ribuan Siswa
BPJS Kesehatan Gratis Balikpapan Terus Berlanjut
Mulai Bulan Februari 2025, Balikpapan City Trans Akan Bertarif
Jelajahi Kalimantan Timur: Petualangan, Budaya, dan Keindahan Alamnya
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:11 WIB

Harga LPG 3Kg Melonjak di Balikpapan, Pangkalan Nakal Ditindak

Jumat, 21 Februari 2025 - 15:47 WIB

PAD Kota Balikpapan Berhasil Menembus Rp 1 Triliun, Simak Alasannya

Rabu, 22 Januari 2025 - 11:23 WIB

Suku Dayak, Warisan yang Masih Bertahan di Kalimantan

Selasa, 21 Januari 2025 - 13:48 WIB

Mengenal Desa Wisata Jagoi Babang, Desa Wisata Favorit 2024

Selasa, 14 Januari 2025 - 10:10 WIB

Program Makan Bergizi Gratis di Kota Balikpapan, Capai 7 Sekolah dan Ribuan Siswa

Berita Terbaru

Balikpapan

Harga LPG 3Kg Melonjak di Balikpapan, Pangkalan Nakal Ditindak

Kamis, 27 Feb 2025 - 16:11 WIB

All Sosmed

Ingin Viral Di Sosial Media? Aplikasi Ini Jadi Jawabannya!

Selasa, 18 Feb 2025 - 15:20 WIB

Budaya

Suku Dayak, Warisan yang Masih Bertahan di Kalimantan

Rabu, 22 Jan 2025 - 11:23 WIB

Budaya

Mengenal Desa Wisata Jagoi Babang, Desa Wisata Favorit 2024

Selasa, 21 Jan 2025 - 13:48 WIB