Balikpapan menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Selama periode Januari hingga Maret 2024, kota ini mengalami pertambahan penduduk sebanyak 4.600 orang. Kenaikan jumlah penduduk ini berdampak langsung pada peningkatan volume sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman, menjelaskan bahwa kapasitas maksimal penanganan sampah per hari adalah 400 ton. Saat ini, volume sampah harian berkisar antara 360 hingga 400 ton. “Penduduk Balikpapan yang tercatat di Capil ada sekitar 738 ribu orang. Dengan rata-rata produksi sampah domestik 0,7 kg per orang, jumlah sampah domestik sekitar 500 hingga 600 ton per hari. Setelah itu, ada pengurangan melalui ITF (Intermediate Treatment Facility) dan MRF (Material Recovery Facility),” ungkap Sudirman.
Baca Juga : Lonjakan Permintaan Hunian di Balikpapan akibat Pembangunan IKN
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
ITF dan MRF berperan penting dalam mengurangi volume sampah sekitar 100-120 ton per hari. Akibatnya, total sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar rata-rata tetap pada angka 360-400 ton per hari, yang masih dianggap normal oleh DLH.
Peningkatan volume sampah juga terkait dengan Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti Refinery Development Master Plan (RDMP). Pembangunan proyek tersebut menambah jumlah penduduk non-permanen di Balikpapan, yang berkontribusi pada tambahan sampah sekitar 0,7 kg per orang. Namun, Sudirman menegaskan bahwa dampaknya tidak signifikan dan bersifat sementara. “RDMP adalah proyek sementara, dan setelah selesai, sebagian besar penduduk non-permanen akan kembali ke kampung halaman mereka,” tambahnya.
Baca Juga : PaDi Hybrid Expo Balikpapan Dorong UMKM Naik Kelas
DLH Balikpapan terus berupaya mengelola sampah melalui berbagai program, termasuk ITF, MRF, kontribusi pemulung, Bank Sampah, dan program Zero Waste. Dengan strategi ini, DLH berhasil mengurangi sampah sebanyak 100-120 ton per hari. “Itu bagian dari pengurangan sampah,” tutup Sudirman.
Upaya DLH untuk mengatasi volume sampah di tengah pertumbuhan penduduk yang pesat menunjukkan pentingnya manajemen sampah yang efektif dan adaptif. Dengan strategi yang ada, Balikpapan berharap dapat mempertahankan kualitas lingkungan meskipun menghadapi tantangan dari peningkatan jumlah penduduk.